?
POLRES PASURUAN BENTUK TIM KHUSUS
oleh : 2009-12-28 17:45:13 [ ]
Jajaran kepolisian di Pasuruan melakukan penyelidikan atas kecelakaan di Rejoso, Jumat (25/12) malam yang menewaskan sekeluarga asal Desa Alaskandang, Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo. Ini terutama untuk menjawab pertanyaan mengapa jenazah Muzayyana, sampai ditemukan di tol satelit arah Waru Km 9,8.
Terkait kecelakaan tersebut Polres Pasuruan berkoordinasi dengan Polres Surabaya Utara. Selain mengembangkan penyelidikan, Polres Pasuruan juga masih menunggu hasil otopsi jenazah Muzayyana dari RS Bhayangkara.
Dan kemarin (27/12) Satlantas Polres Pasuruan juga melakukan prarekonstruksi kecelakaan di lokasi kejadian. Prarekonstruksi tersebut dilakukan sekitar pukul 14.00 dengan dipimpin langsung Kapolres AKBP Achmad Yani dan Kasatlantas AKP Indro Susetyo.
"Prarekonstruksi ini sebenarnya untuk mengetahui bagaimana logika sebenarnya kecelakaan. Misalnya, mengukur bagaimana kecepatan baik mobil Avanza milik pelaku dan korban yang mengendarai sepeda motor," terang Kasatlantas.
Soal kepastian penyebab meninggalnya Muzayyana, menurutnya, polres tidak berhak untuk menyelidikinya. Sebab, penemuan jenazah Muzayyana locus delictinya ada di Surabaya Utara.
Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, pada Jumat malam sekira pukul 20.45 terjadi kecelakaan di jalan raya Desa Pateguran, Rejoso. Sebuah mobil Avanza melaju dari arah timur. Sopir mobil itu sampai kemarin belum diketahui identitasnya.
Di jalan raya Desa Pateguran, mobil Avanza nopol L 1541 DQ itu hendak menyalip truk di depannya, tapi menabrak dua buah sepeda motor dari arah berlawanan.
Yakni motor Vega yang ditumpangi Idrus Alkaf beserta istrinya, Muzayyana, dan putra bungsunya, Abdullah Alkaf. Berikutnya motor Kharisma yang dikendarai Jumais, warga Rejoso.
Akibat tabrakan itu, Idrus dan putranya tewas. Jumais terluka parah. Pengendara mobil Avanza kabur. Sedangkan tubuh Muzayyana sempat membuat warga dan polisi bingung. Malam itu tubuh Muzayyana tak berhasil ditemukan. Lalu Sabtu (26/12) tubuh Muzayyana ditemukan di semak-semak tepi tol satelit Waru Km 9,8.
Ditemukannya jenazah Muzayyana di tol mengundang tanda tanya. Kecelakaannya di Rejoso, mengapa mayatnya sampai mencelat di tol? Kasus ini menjadi tanda tanya bagi Polres Surabaya Utara. Ada kekhawatiran, Muzayyana jadi korban pembunuhan.
Untuk ini polisi tetap melakukan penyelidikan. Seperti yang dilakukan polres Pasuruan kemarin. Selain melakukan prarekonstruksi, polres juga membentuk tim khusus. Hasil penyelidikan akan dilaporkan sebagai bahan penyelidikan di Polres Surabaya Utara.
"Kapolres Pasuruan sudah membentuk tim khusus. Anggotanya terdiri dari 15 orang yang berasal dari Satreskrim dan Satlantas. Dari satlantas mengusut tentang logika kecelakaan. Dan reskrim menyelidiki kasus ini dari ranah kejahatannya," kata Kasatlantas.
Menurutnya, yang harus terjawab adalah apa memang benar jenazah Muzayyana terseret sampai ke Waru karena kecelakaan. Atau ada hal lain? "Terus terang, kejadian seperti ini sangat aneh dan di luar logika. Tapi, bisa saja terjadi, meski di luar nalar," terang Kasatlantas di sela prarekonstruksi kemarin.
Dalam amatannya, bisa saja Muzayyana terlempar sampai ke atas truk dalam kecelakaan itu karena saking kerasnya benturan. Lalu karena Muzayana sudah tak bernyawa, tubuhnya akhirnya dibuang.
Tapi, kesimpulan soal ini masih harus menunggu hasil otopsi dari RS Bhayangkara. "Selain melakukan prarekonstruksi, beberapa saksi yakni dari warga sekitar sudah kami mintai keterangan," papar Kasatlantas.
Masih ada tanda tanya dalam peristiwa ini. "Sampai sekarang kami kan belum tahu, apa benar Idrus yang mengendarai motor Vega membonceng anak dan istrinya? Bagaimana kalau Idrus hanya bersama anaknya. Itu kan belum diketahui. Yang pasti dari visum luar, di tubuh korban (Muzayyana) tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun, hasil yang pasti tentunya adalah hasil otopsi," ujar kasat. (jawapos.com)
|