?
USUT KASUS PEMBACOKAN KETUA PAN KAB. PASURUAN
oleh : 2010-03-09 00:42:37 [ ]
Jajaran kepolisian di Pasuruan berupaya keras mengungkap pelaku dan motif pembacokan yang dialami Ketua DPD PAN Kabupaten Pasuruan Son Taqdir Aulady (STA). Untuk itu, polres langsung membentuk tim khusus.
"Sudah ada tim khusus yang menangani masalah ini," kata Kapolres AKBP Achmad Yani melalui Kapolsek Prigen AKP Suyadi kemarin (2/3).
Kapolsek menuturkan, pembentukan tim khusus itu sendiri dimaksudkan untuk membantu proses penyelidikan. Karena itu, pihaknya juga akan selalu intens menjalin koordinasi dengan tim tersebut. "Jadi, baik dari polsek dan polres sama-sama gerak," imbuhnya.
Seperti diberitakan Radar Bromo kemarin, Ketua DPD PAN Kabupaten Pasuruan Son Taqdir Aulady terpaksa dilarikan ke Puskesmas Prigen pada Senin (1/3) pagi. Itu karena mantan anggota DPRD kabupaten itu menjadi korban aksi premanisme.
Saat jogging bersama seorang temannya di area parkir wisata Kakek Bodo pagi itu, Son dicelurit kepalanya. Pelakunya dua orang tak dikenal yang menunggang motor. Akibat kejadian itu, Son harus mendapatkan 25 jahitan di kepala.
Dalam peristiwa itu, pelaku diduga kuat tidak hanya berniat melukai Son, tapi menghabisi. "Tapi karena tangan pelaku membentur punggung pelaku yang membonceng, maka targetnya meleset. Beruntung Son berjalan di kanan. Kalau di kiri, target pelaku pas sasaran (mengenai leher bagian belakang Son)," papar seorang petugas.
Son sendiri tidak bisa mengingat apapun setelah kena bacok. "Yang saya ingat, pelakunya mengendarai motor Suzuki Smash warna Silver. Plat nomornya saya lupa tapi hurufnya berawalan W," kata Son.
Kapolsek AKP Sayudi saat ditanya motif kejadian itu kemarin masih enggan memberikan banyak penjelasan. Pasalnya, hingga saat ini, pihaknya masih berupaya mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait peristiwa itu.
"Motifnya apa, kami juga belum tahu. Apa ini penganiayaan murni atau berkaitan dengan aktivitasnya selama ini, semua masih kami dalami. Semuanya masih kami raba-raba," katanya. Karena itu, semua informasi yang berkaitan dengan kejadian itu coba ia dalami.
"Makanya, sebagian personel juga kami sebar untuk mengumpulkan informasi di lapangan," imbuhnya.
Upaya mengungkap kasus seperti ini, kata Kapolsek, bukan pekerjaan mudah. Pasalnya, korban merupakan figur publik, memiliki banyak hubungan dengan orang lain. Karena itu, upaya untuk mengungkap peristiwa itu harus dilakukan dengan hati-hati.
Selain itu, kemarin polisi kembali memintai keterangan Son. "Ya, kapasitasnya sebagai korban saja," kata Kapolsek. Pemanggilan itu dilakukan untuk mendalami keterangan yang disampaikan korban sebelumnya. (jawapos.com)
|