?
API LALAP KANTOR PEMKAB PASURUAN
oleh : 2009-03-12 11:51:30 [ ]
Si jago merah mengamuk di Kantor Pemkab Pasuruan yang berlokasi di Jl Hayam Wuruk, Kota Pasuruan. Musibah tersebut terjadi sekitar pukul 23.45 hingga Selasa (10/3) sekitar pukul 03.00. Enam ruang satuan kerja (satker) di gedung Darmoyudo ludes terbakar.
Walau tidak ada korban jiwa, kejadian itu mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Setidaknya, data penting milik enam satuan kerja ludes. Puluhan unit komputer dan peralatan elektronik lain juga hangus. Lalu, ludes juga 15 ribu lembar kain seragam pegawai. Mebeler di enam ruang tersebut habis. Sedan Timor milik Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD) pun tinggal rangka.
Kantor pemkab itu terbagi menjadi empat gedung berlantai dua. Setelah pintu masuk adalah gedung Untung Surapati. Gedung sisi barat diberi nama gedung MAA Soegondo. Gedung sisi timur dinamai gedung Onggodjojo. Sedangkan gedung paling belakang, yakni sisi selatan, bernama gedung Darmoyudo.
Gedung Darmoyudo itulah yang ludes dilalap api. Gedung itu menjadi ruang untuk enam satker. Di lantai satu terdapat ruang Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD), Bagian Umum, Bagian Perlengkapan. Lalu di lantai dua, ada ruang Bagian Perekonomian, Kantor Perusahaan Daerah (Perusda) Jalan Tol, dan ruang Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas).
Dari data yang berhasil dihimpun, sumber api berasal dari ruang Bagian Umum di barat ruang DPKD. Ruang berukuran sekitar 3 x 3 itu dijadikan tempat menyimpan kertas-kertas dokumen.
Adalah seorang cleaning service bernama Nanang Dwicahyono yang pertama mengetahui adanya api di ruang tersebut. Saat itu Nanang berjaga bersama rekan sesama cleaning service, yakni Nanang Kurniawan.
Setelah membeli bakso di sekitar kantor pemkab, dua Nanang itu balik ke ruang lobi di gedung Untung Surapati. Sekitar pukul 23.43, Nanang Dwicahyono berjalan ke halaman tengah. Dia terkejut melihat api di ruang bagian umum. Dia lalu memanggil Nanang Kurniawan.
Mereka lantas memanggil tiga petugas Satpol PP yang berjaga di pintu masuk. Yakni, M. Salaman, Supriyadi, dan Adi Saputro. Lima orang itu berusaha memadamkan api menggunakan tabung pemadam.
Pemadaman tak membuahkan hasil. Api berkobar hebat. Melalap kertas-kertas, pintu, dan kayu-kayu sekat di ruang Bagian Perlengkapan. Mereka pun menghubungi petugas pemadam kebakaran (PMK) pemkab.
Dua mobil PMK datang sekitar pukul 00.15. Tapi, api sudah menjalar sampai lantai dua. Karena tidak mampu mengatasi, didatangkan juga satu mobil PMK milik pemkot dan milik PT HM Sampoerna. Tapi, api tak kunjung bisa dipadamkan. "Api semakin membesar," kata Kabid Humas Kukuh Widigdo.
Akhirnya pemkab mendatangkan mobil PMK dari luar daerah. Tiga unit dari Surabaya, dua dari Pemkab Malang, dan dua unit mobil PMK dari PT PIER. Total ada sebelas unit mobil PMK diturunkan untuk memadamkan api yang membakar gedung berukuran sekitar 50 x 20 meter itu.
Sekitar pukul 01.00, api semakin berkobar. Atap gedung tak luput dari sambaran si jago merah. Di belakang gedung itu terparkir sebuah mobil sedan Timor nopol N 415 TP milik DPKD. Mobil itu pun ikut terbakar. Sekitar pukul 02.00, atap gedung dan kayu-kayu daun pintu serta penyekat yang sudah jadi arang berjatuhan.
Wakil Bupati Pasuruan Eddy Paripurna sekitar pukul 02.00 datang ke lokasi.
"Saya baru dikabari. Belum tahu apa penyebab kebakaran ini," kata Wabup yang saat itu mengenakan baju hitam.
Sekitar pukul 03.00 api bisa dipadamkan. Namun, asap yang keluar dari kayu-kayu kusen dan pintu serta sekat ruang yang sudah jadi arang masih mengepul.
|