PRINT VERSION | EMAIL KE TEMAN

Polres Pasuruan kembali berhasil membekuk komplotan 3 pelaku curas dan seorang penadah. Gerombolan penjahat yang ditangkap Kamis (8/10) lalu itu adalah Saurip, 50, Rabtap, 42, Siantoro, 28, ketiganya warga Desa Puspo Kecamatan Puspo. Sementara seorang penadah yang ditangkap adalah M Makruf, juga warga Puspo.

Meski dua pelaku sudah terbilang tua, komplotan yang sering beroperasi di daerah timur Pasuruan ini terkenal sadis dan tak segan melukai korbannya.

Keempat orang ini berhasil diringkus setelah polisi melakukan pengembangan kasus pencurian yang terjadi pada 3 Oktober silam.

Ketika itu di Desa Segoropuro, Kecamatan Tosari terjadi pencurian dengan kekerasan. Korbannya adalah Solikin, 30, warga Desa Sedaeng, Tosari. Di sore hari ketika Solikin sedang lewat di jalanan desa, tiga orang memepetnya.

"Mereka naik sepeda motor. Kemudian menguntiti saya dari belakang. Sewaktu di tempat sepi, ketiga orang itu menghentikan saya," kata Solikin yang kemarin dimintai keterangan oleh penyidik.

Awalnya Solikin tak menduga kalau dirinya bakal jadi korban kejahatan. Ia mengira tiga orang tersebut adalah orang yang ingin bertanya. Tapi begitu salah satu orang itu mencoba memintanya untuk menyerahkan sepeda motor Honda Win nopol N 3604 UP miliknya, Solikin tersadar bahwa ketiga orang itu adalah perampas.

"Mereka meminta dengan memaksa. Awalnya saya tidak takut. Tapi ketika mereka mengeluarkan celurit, sepeda motor saya pasrahkan. Yang paling kejam adalah yang paling tua (Saurip). Dia yang mengancam saya dengan celurit," terang lelaki yang kemarin berjaket warna hitam itu.

Dalam sekejap motor Solikin pun digondol. Ia ditinggal di tepi jalan sendirian. Usai kejadian itu Solikin melapor ke polsek setempat.

Oleh petugas pencarian pun langsung dilakukan. "Seluruh anggota langsung menyebar untuk mencari. Terutama di tempat-tempat yang sering dijadikan penadah barang curian," terang kasatreskrim AKP Samsul Arifin mendampingi Kapolres AKBP Achmad Yani.

Pencarian yang dilakukan petugas tak butuh waktu lama. Selang empat hari kemudian, petugas mencurigai tempat milik M Makruf, warga Desa Puspo. Pasalnya di dalam rumahnya ditemukan sepeda motor Honda Win milik Solikin. Makruf pun langsung didatangi petugas. Ia dimintai keterangan dari mana memperoleh sepeda motor tersebut.

Makruf sempat menutupi dari mana dirinya mendapati motor tersebut. Namun lama-lama akhirnya ia mengaku. Pencarian petugas tak berakhir sampai di situ. Sebab tiga pelaku perampasan belum ditangkap. Pencarian pun sedikit susah karena ketiga pelaku ini tidak ada di rumahnya.

Tapi pencarian tidak sia-sia. Dengan mencari dari ciri-ciri pelaku, petugas akhirnya mencium keberadaan tiga pelaku perampasan tersebut. Ketiga pelaku itu diketahui sedang bersembunyi di sebuah tempat di Tosari. "Saya sembunyi karena saya dengar polisi sedang mencari kami," terang Saurip, salah satu pelaku.

Persembunyian itu tak berjalan lama. Polisi akhirnya menemukan mereka. Kemarin, tiga pelaku ini ditemui Radar Bromo. Ketiganya mengaku menyesali perbuatannya. "Kami memang bawa celurit. Tapi celurit itu hanya untuk menakut-nakuti saja," jelas Rantap.

Penjelasan mereka dibantah polisi. "Kami yakin aksi mereka tidak hanya sekali. Sebab dari penyidikan sementara, sedikitnya ada lima TKP yang kami sinyalir pernah menjadi wilayah kerja mereka," kata Kasatreskrim.

Setelah tertangkap keempat orang ini bakal dijerat pasal 365 tentang pencurian dan kekerasan yang ancamannya maksimal tujuh tahun kurungan.(jawapos.com)

? Arsip Berita